POLEWALI, POJOKRAKYAT — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Polewali Mandar sosialisasikan pengembangan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial dirangkaikan dengan Halal Bihalal dengan tema “keberlanjutan pembelajaran literasi” yang diselenggarakan dihalaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Polman. Kamis 25 April.
Sosialisasi tersebut menggandeng Pencetus Nusa Pustaka Ridwan Alimuddin selaku pemateri, Muh Ridwan selaku pembawa hikmah halal bihalal dan dibukan secara resmi oleh Asisten II Pemkab Polman Sukirman Saleh dan dihadiri oleh Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Polman Andi Mahadiana Jabbar,Kabid Perpustakaan dan Pengembangan budaya baca Sukmawaty.
Kepala Bidang Pengembangan dan pembudayaan kegemaran membaca baca Sukmawaty menyampaikan, sosialisasi terkait dengan pengembangan perpustakaan yang berbasis inklusi sosial dirangkaikan dengan Halal Bihalal. Adapun pesertanya terdiri dari komunitas literasi dan teman-teman Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Polman yang diselenggarakan di halaman gedung Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Polman.
“Biaya kegiatan ini bersumber dari dana APBD Kabupaten Polman tahun 2024 melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Polman,” terang Kabid Pengembangan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Sukmawaty saat menyampaikan laporan kegiatan.
Ia juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu jalannya kegiatan sosialisasi tersebut dan berharap kegiatan dapat berjalan dengan lancar.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Polman Andi Mahadiana Jabbar menyampaikan perpustakaan dahulu dan sekarang sudah jauh berbeda dimana dahulu hanya datang dan meminjam buku di Perpustakaan tetapi sekarang ini perkembanganya sudah sangat pesat,hal ini dikarenakan peningkatan tehnologi dan keterdesakan jumlah penduduk yang semakin banyak yang membuat kebutuhan akan perpustakaan juga menjadi kebutuhan mendesak.
“Salah satu faktor yang menyebabkan adanya perkembangan yakni adanya perkembangan perpustakaan dalam bidang kemasyarakatan yang melahirkan program repormasi perpustakaan berbasis inklusi sosial dan bentuknya nyatanya dengan adanya bangunan ini,” terang Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Polman Andi Mahadiana Jabbar.
Dahulu di perpustakaan lama masih bercampur dengan kearsipan sehingga dengan adanya bangunan yang menjadi aset ini harus dimanfaatkan dengan baik karena tempat ini menjadi tempat masyarakat berkumpul dalam beraktivitas.
Andi Mahadiana juga menyampaikan, Gedung Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memiliki banyak ruang diantaranya terdapat ruang meeteing dan tempat khusus bagi mahasiswa yang ingin mengikuti perkuliahan secara daring disiapkan tempat dan fasilitas internet gratis
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengungkapkan jika Perpustakaan masih sangat kekurangan tenaga pustakawan karena adapun tenaga pustakawan yang dimiliki hanya satu orang saja itupun yang disetarakan.
Sukirman Saleh kegiatan ini sangat penting apalagi pengembangan perpustaakan berbasis inklusi sosial memang yang dibutuhkan tidak seperti dulu perpus hanya bisa diakses tertentu saja tapi semua kalangan sudah bisa bahkan tidak lagi mengenal usia lagi.
“Kegiatan ini akan banyak memberikan manfaat dan peserta diharapkan menjadi sumber informasi bagi masyarakat lainnya dengan mendengarkan dengan seksama materi yang disampaikan oleh pemateri kemudian diinformasikan ke masyarakat lainnya.” jelas Sukirman Saleh.(bdt)