POLMAN, POJOK RAKYAT — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Polewali Mandar (Polman) baru saja selesai menyelenggarakan debat publik dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Namun, perjalanan acara tersebut tidak berjalan sesuai dengan rencana awal yang sempat menimbulkan berbagai kontroversi.
Debat publik yang awalnya dijadwalkan akan disiarkan langsung melalui salah satu stasiun televisi swasta nasional, tiba-tiba mengalami perubahan signifikan. Rencana tersebut beralih ke siaran live YouTube, dengan menggandeng Dream Studio sebagai pihak yang menyediakan teknis produksi. Keputusan untuk beralih dari siaran TV ke platform YouTube ini, meskipun membawa keuntungan dalam hal jangkauan penonton yang lebih luas, menimbulkan sejumlah masalah, terutama terkait dengan kualitas siaran.
Debat publik yang awalnya dijadwalkan akan disiarkan langsung melalui salah satu stasiun televisi nasional, tiba-tiba mengalami perubahan signifikan. Rencana tersebut beralih ke siaran live YouTube, dengan menggandeng Dream Studio sebagai pihak yang menyediakan teknis produksi.
Keputusan untuk beralih dari siaran TV ke platform YouTube ini, meskipun membawa keuntungan dalam hal jangkauan penonton yang lebih luas, menimbulkan sejumlah masalah, terutama terkait dengan kualitas siaran.
Tak lama setelah debat publik dilaksanakan, sejumlah pemirsa dan peserta menyampaikan keluhan mengenai kualitas tayangan yang tidak memadai. Beberapa penonton mengungkapkan bahwa kualitas video dan suara yang disiarkan melalui kanal YouTube KPU Polman tidak sesuai dengan harapan. Beberapa bagian tayangan mengalami gangguan teknis, seperti buffering atau kualitas gambar yang kabur.
Hal ini tentu saja menurunkan pengalaman penonton dan mengurangi kredibilitas dari acara yang seharusnya dapat menjadi media penting untuk menyampaikan visi dan misi kandidat kepada masyarakat.
“Kualitas tayangan yang buruk ini menjadi sorotan karena mengingat anggaran yang telah dialokasikan, masyarakat berhak mengharapkan tayangan yang berkualitas dan profesional. KPU Polman, yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan debat publik, diharapkan untuk lebih memperhatikan aspek teknis agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.” ujar salah satu warga Polman Irfan.
Meskipun tujuan awal debat adalah untuk memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang calon pemimpin daerah, kejadian ini menyoroti pentingnya perencanaan yang matang, pengelolaan anggaran yang efisien, dan penggunaan teknologi yang handal dalam acara-acara penting seperti debat publik. Agar ke depan acara serupa dapat berjalan lebih baik, penting bagi penyelenggara untuk lebih memperhatikan detail teknis dan komunikasi dengan semua pihak terkait.
Komisioner KPU Polman Andi Rannu mengatakan, tidak ada tayangan secara live dari media lokal dan menjadi siaran tunda yang akan ditayangkan besok di TV Publik. Kemudian terkait dengan tidak adanya personil TV yang sebelumnya dikontrak oleh KPU dalam pelaksanaan debat dijelaskan Andi Rannu hal tersebut diatur oleh Event Organizer untuk penyiarannya.
“Kendala dikami karena debat di Majene dengan di Polman bersamaan sehingga agak menyulitkan,” jelas Komisioner KPU Polman Andi Rannu.
Ia menyampaikan kendala tehnis yang terjadi akan menjadi bahan evaluasi, ia mengakui sepanjang jalannya debat ia banyak menerima masukan baik dari Paslon maupun dari masyarakat secara umum untuk perbaikan kualitas kita.
Ditempat yang sama, Ketua KPU Polman Nurjannah Waris menyampaikan, terkait anggaran ada di Sekertariat dan terkait tayangan di TV dilakukan siaran tunda karena di TV tersebut sedang ada kegiatan lain di kabupaten tetangga.
“Di PKPU boleh siaran tunda, untuk anggaran Rp. 165 juta untuk satu kali debat dan diregulasi boleh siaran tunda yang pengelolaannya dikelola oleh Event Organizer.” jelas Nurjannah Waris.(bdt)