Kesehatan

Inovasi Penanganan Stunting, RSU Wonomulyo MoU Dengan Delapan Desa

×

Inovasi Penanganan Stunting, RSU Wonomulyo MoU Dengan Delapan Desa

Sebarkan artikel ini
Screenshot 20250131 090508
Penyerahan bantuan sembako kepada keluarga penderita stunting yanh dilakukan diaula RSU Wonomulyo. Kamis 30 Januari 2024.

POLMAN, POJOK RAKYAT — Inovasi penanganan balita stunting, Rumah Sakit Umum (RSU) Wonomulyo lakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan delapan Desa di Kabupaten Polewali Mandar. Kamis 30 Januari 2025.

Direktur RSU Wonomulyo dr Arfah menyampaikan RSU Wono merupakan RS rujukan penanganan stunting di Polman yang diterima dari rujukan PKM Wonomulyo terdiri dari delapan desa yang dilakukan penandatanganan MoU yang ada di wilayah Kecamatan Wonomulyo.

“bentuk kerjsamanya kami dari rumah sakit memberikan pelayanan pelayanan bagi anak stuntung untuk mendapatkan penanganan dr ahli mulai dari pemeriksaan lab sampai pada metode penanganannya,” jelas dr Arfah.

Kami menyiapkan susu khusus bagi bayi stunting dan susu itu hanya bisa didapat dari resep dr ahli RSU Wonomulyo dan peran Desa mengalokasikan dana untuk penanganan yang dilakukan RSU Wonomulyo.

Terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar apresiasi inovasi Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar yang diinisiasi oleh Pj Bupati Polewali Mandar dalam menangani stunting di Polman.

Pj Bahtiar mengungkapkan mendukung penuh upaya Pemkab Polman meningkatkan status RSU Wonomulyo naik kelas dari D ke C karena menurutnya keberadaan RS adalah kebutuhan masyarakat.

“1/3 penduduk Sulbar ada di Polman, jadi kalau masalah kesehatan di Polman tertasi itu berarti 1/3 masalah kesehatan di Sulbar teratasi,” ujar Bahtiar saat berkunjung ke RSU Wonomulyo.

Lanjutnya, 2024 lalu target Nasional angka tunting ditarget 14 persen tetapi rata-rata provinsi masi 20,8 persen dan Polman tertinggi yakni 28 persen dan potensi stunting masih 17 ribu.

Bahtiar mengungkapkan ia mengapresiasi upaya Pemkab Polman melakukan inovasi penanganan stunting yang disintegrasi dikolaborasikan dengan orang tua asuh yang bersedia mengeluarkan uang pribadinya untuk penanganan stunting.

Ia juga menyampaikan bahwa dugaan yang ada tingginya stunting karena pola asuh orang tua yang tidak disiplin saat memberikan makan kepada anaknya seperti tidak menyuapi anaknya dan membiarkan anaknya makan sendiri.

Data dan informasi yang dihimpun jumlah kasus yang diintervensi oleh RSU Wonomulyo saat ini berjumlah tiga balita yakni dari Desa Bakka-bakka, Campurjo dan Tumpiling. Ketiga balita tersebut menunjukkan perubahan berat badan signifikan perbaikan gizi dari berat bada 6,2 setelah tiga minggu ditangani naik menjadi 6,8 kg. (bdt)

IMG 20250707 WA0005
Kesehatan

Pemerintah Kecamatan Anreapi menunjukkan keseriusannya dalam menekan angka stunting dengan menggelar “Rembuk Stunting” di Desa Kelapa Dua, Senin (7/7/2025). Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA ini melampaui waktu karena tingginya antusiasme peserta dan diskusi yang mengemuka, hingga forum baru selesai pada pukul 13.00 WITA.