POLMAN, POJOK RAKYAT — Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ditiga Puskesmas (PKM) di Polewali Mandar menuai sorotan, pasalnya salah satu PLTS ditemukan tidak berfungsi. Kamis 20 Februari 2025.
PLTS tersebut diadakan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun Anggaran 2024 melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Provinsi Sulawesi Barat, salah satu dari tiga PLTS tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Diketahui, PLTS ditiga PKM di Polman ini diadakan melalui belanja langsung e katalog dengan penyedia PT. Pana Indo Alkestama.
Berdasarkan hasil investigasi, terdapat satu PLTS di PKM Pelitakan yang tidak berfungsi saat hendak digunakan ketika aliran listrik PLN padam, PLTS tersebut juga tak bisa difungsikan.
Pihak PKM Pelitakan mengaku hanya sebagai penerima manfaat, pengadaan PLTS tersebut diadakan oleh Dinas Kesehatan.
“Dinas yang tau itu, kita ini cuma pemakai di puskesmas, apa yang datang itu yang dipakai, sekarang ini sering mati lampu ini PLTS tidak berfungsi saya kawatir ini pengisian baterai lewat listrik PLN,” terang salah satu petugas yang namanya tidak sebutkan.
Ia menambahkan, Pada saat pertamakali dioperasikan sudah ada masalah yakni tidak bisa menyimpan strom sehingga tehnisinya dihubungi.
“kalau dipikir karena ada sinar matahari ya, harusnya terisi, saya kawatir aliran listrik PLN yang isi karena kabelnya terhubung ke kabel listrik PLN,”ungkapnya.
Petugas PKM Pelitakan mengungkap keanehan pada PLTS tersebut. Ia mengatakan, seharusnya selama ada sinar matahari harusnya baterainya mengisi tapi faktanya tidak demikian, “kemungkinan yang mengisi Strom selama ini dari PLN, makanya tidak turun itu pembayaran listrik, karena memang ada salah teknisinya di pemasangan,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, BPK provinsi Sulawesi Barat beberapa bulan lalu BPK berkunjung ke PKM Pelitakan melihat PLTS tersebut, “oh, ternyata kamu PPK nya Pak Sukri Ditanya ! hati hati loh kalau saya datang lagi dan tidak bagus,”imbuhnya menirukan kata dari BPK ke Pak Sukri.
Terpisah, Kepala Bidang Sapras Dinkes Polman Muhammad Sukri menjelaskan,
terakhir memang juga pernah tidak menyala tapi dilaporkan sehingga langsung di hubungi vendornya.
“pemeliharaan masih jalan terus, kalaupun tidak nyala saya baru tau ini informasinya, pasti saya akan segera hubungi vendor agar penyedianya datang selesaikan masalahnya,”tutur Sukri.
Lanjutnya, kalau sistemnya sebenarnya dari awal mesti sudah full kesitu PLTS sama seperti yang lain di puskesmas Matangga dan puskesmas Limboro yang bersamaan tahun lalu, itu memang sudah full, cuma tidak tau kenapa di puskesmas pelitakan selalu bermasalah seperti itu, mungkin pengaruh penempatan panelnya yang kurang mendapatkan pencahayaan langsung.
Sukri juga menjelaskan terkait anggaran yang digunakan dalam pengadaan PLTS, semua perpuskesmas kalau pagunya Rp.996.000.000 per titik, kalau kontraknya tiga puskesmas dengan Nilai anggaran Rp. 2,9 miliar lebih dianggarkan di tahun 2024 kemarin sumber dananya dari DAK. (bdt)