POLMAN, POJOKRAKYAT.ID– Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar kirim 12 ton sampah plastik ke Sungguminasa Kabupaten Gowa yang akan diolah menjadi biji plastik yang akan dikirim ke Surabaya untuk dibuat baskom dan ember. Jum’at 14 Maret 2025.
Empat truk yang memuat 12 ton sampah plastik berupa plastik mie instan, bungkus gula dan kresek yang telah dipilah ini dilepas secara resmi oleh Bupati Polman H. Samsul Mahmud dan wabup Polman Andi Nursami Masdar di halaman kantor Kecamatan Polewali pada saat menghadiri acara Musrenbang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polman Jumadil menyampaikan, empat truk masing-masing bermuatan tiga ton sampah plastik atau totalnya 12 ton. 12 ton sampah plastik ini akan di proses di Sungguminasa Kabupaten Gowa menjadi biji plastik yang kemudian di kirim ke Surabaya untuk bahan baku pembuatan ember, baskom dan lainnya.
“Kami ingin memancing Bapak Bupati kenapa tidak Industrinya ini ditarik ke Polman, kita yang membuat baskom dan aneka macam plastik lainnya karena tehnologinya sederhana dan sudah lengkap,” jelas Kepala Dinas LHK Polman Jumadil Tappawali.
Lanjutnya, ketika Industri pengolahan ini dapat ditarik ke Polman tentu akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat Polman.
Melalui momen ini kita ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa ternyata sampah yang tadinya tidak bernilai ternyata setelah diolah menjadi sesuatu yang bernilai.
Jumadil mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mengajak masyarakat untuk mensukseskan program sedekah sampah bekerjasama dengan Baznas Polman dimana hasil dari penjualan sampah yanh disedekahkan 12.5 persennya diserahkan ke Baznas.
Selain itu, Selama bulan Ramadan ini DLHK Polman juga telah membentuk tim Mapia yang bergerak ke mesjid-mesiid untuk sedekah sampah, “dibulan ini banyak kegiatan di mesjid seperti kegiatan berbuka sehingga banyak produksi sampah karena sekarang serba instan yang sayang ketika ini tidak dikelola,” jelasnya.
Program sedekah sampah ini telah menyasar 20 mesjid yang ada di Polman dari yang ditargetkan 300 mesjid dengan hitungan target sedekah sampah selama bulan Ramadan bisa didapatkan Rp. 10 juta dari sedekah sampah dan di Polman ini ada 1000 mesjid tapi masyarakat masih harus terus diedukasi.
Secara simbolis pengiriman sampah kresek ya tanpa kresek yang sudah dikumpul dari setiap bulan November saya gula merah ketika kita mampu Vila betul-betul yang mana plastik bening dan plastik berwarna berbeda.
Polman sebenarnya memiliki mesin pengolah samoah menjadi paving blok yang ditempatkan di Desa Paku akan tetapi kendala penolakan masyarakat sehingga DLHK Polman tidak bisa memproduksi dalam jumlah yang besar.
“Di Paku ini masih produksi karena masih ada resistensi sehingga hanya sedikit yang bisa dibawa kesana untuk diolah tapi sudah ada hasil pavingnya yang kita pakai di Alun-alun.”jelas Jumadil.
Ia juga mengatakan, Pemerintah dan DPRD saat ini terus berupaya agar industri pengolahan sampah di Desa Paku dapat beroperasi.(bdt)