Kesehatan

Seorang Pasien Rawat Jalan Asal Mamasa Meninggal Usai Keluar Dari RS

×

Seorang Pasien Rawat Jalan Asal Mamasa Meninggal Usai Keluar Dari RS

Sebarkan artikel ini
Screenshot 20250424 111842 Gallery
RSUD Hj. Andi Depu Polman.

POLMAN, POJOKRAKYAT.ID — Seorang pasien asal Kabupaten Mamasa meninggal dunia dengan alat keteter masih melekat di bagian perut, Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hj. Andi Depu ini dilaporkan meninggal dunia beberapa jam setelah dinyatakan rawat jalan oleh dokter rumah sakit tersebut. Rabu 23 April 2025.

Keluarga pasien Aris mengungkapkan bahwa keluarganya yang meninggal tersebut baru dua minggu dirawat dj RSUD Hj. Andi Depu Polewali tapi dokter menyatakan pasien sudah boleh keluar dari rumah sakit dan disampaikan bahwa dirawat jalan saja hari Sabtu kembali lagi ke RS.

“Kekuarga sebenarnya tidak mau kalau terlalu jauh dari rumah sakut tetapi karena rumah kos disekitar rumah sakit tidak ada yang kosong sehingga terus ke rumah keluarga di Jambu tua, sesaat setelah sampai itu sekira pukul 15.00 wita pasien meninggal,” terang Keluarga pasien Aris.

Lanjutnya, Alat yang terpasang diperut pasien masih melekat saat pasien meninggal nanti dilepas setelah perawat dari Mamasa yang mengantar pasien diminta untuk melepas alat yang dipasang oleh pihak RS.

Aris menyampaikan, keluarganya sudah mempertanyakan alasan yang diambil oleh perawat dengan mendatangi RS Andi Depu Polman akan tetapi jawabannya dokter sudah menyatakan pasien sudah bisa rawat jalan sehingga perawat memulangkan pasien.

“Yang dipertanyakan ini kinerja dokter, ini rumah sakit rujukan di Sulbar kenapa masih seperti ini kinerja dokternya,” tandas Aris.

Rencananya, pasien yang telah meninggal dunia akan dibawa kembali ke Sumarorong Kabupaten Mamasa.

Humas RSUD Andi Depu Polewali Adi yang dikonfirmasi terkait hal tersebut, Ia enggan berkomentar banyak dan hanya menyampaikan bahwa pasien yang dibolehkan pulang itu atas persetujuan dokter.(bdt)

IMG 20250707 WA0005
Kesehatan

Pemerintah Kecamatan Anreapi menunjukkan keseriusannya dalam menekan angka stunting dengan menggelar “Rembuk Stunting” di Desa Kelapa Dua, Senin (7/7/2025). Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA ini melampaui waktu karena tingginya antusiasme peserta dan diskusi yang mengemuka, hingga forum baru selesai pada pukul 13.00 WITA.