POLEWALI, POJOKRAKYAT – Seorang warga Polewali Mandar mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan salah satu rumah sakit pratama di daerah tersebut yang diduga menolak pasien lantaran tidak membawa kartu BPJS. Ungkapan itu disampaikan melalui media sosial dan langsung menyita perhatian publik. Minggu 29/06/2025.
Dalam unggahan tersebut, warga menyebut bahwa pasien yang dalam kondisi darurat tidak mendapatkan pertolongan pertama karena tidak membawa kartu BPJS. Padahal pihak keluarga sudah siap memberikan KTP sebagai jaminan sementara sembari mengurus kelengkapan berkas lainnya.
“Bukankah rumah sakit punya kewajiban untuk menolong pasien terlebih dahulu, baru kemudian mengurus berkas? Kami sudah sampaikan bahwa ada keluarga yang akan mengurus BPJS-nya, bahkan kami siap bayar kalau memang harus, tapi yang utama nyawa lebih penting daripada selembar kertas,” tulis warga tersebut.
Lebih lanjut, ia mengaku kecewa karena sebelumnya sudah merasa bangga dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar yang menyebutkan bahwa pasien tetap dapat dilayani di fasilitas kesehatan hanya dengan menggunakan KTP.
Namun kenyataannya berbeda. Karena tak dilayani di RS Pratama, pasien akhirnya dibawa ke puskesmas terdekat.
“Padahal rumah sakit lebih lengkap fasilitas dan dokternya daripada puskesmas. Kalau pasien kenapa-kenapa di jalan karena ditolak, siapa yang bertanggung jawab?” tambahnya.
Ia berharap Bupati Polewali Mandar, H. Samsul Mahmud, menindaklanjuti persoalan ini agar pelayanan di rumah sakit maupun puskesmas bisa lebih manusiawi dan tidak kaku dalam menerapkan prosedur administrasi, khususnya dalam kondisi darurat.
“Saya minta maaf harus tag langsung Pak Bupati, tapi saya tidak ingin melihat kasus seperti ini terulang lagi. Mohon perhatian serius untuk RS dan puskesmas di Polewali Mandar,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak RS Pratama maupun Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar terkait insiden tersebut.