POLMAN,POJOKRAKYAT – Dedikasi seorang dokter hewan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, drh. Isnaniah Bagenda, mendapat Apresiasi Internasional setelah berhasil mengimplementasikan hasil pelatihan epidemiologi veteriner lapangan yang diikutinya bersama Asia Pacific Consortium of Veterinary Epidemiology (APCOVE) kerja sama Sydney University dan Fakultas Kedokteran UGM. APCOVE Newsletter- Edisi 30 September 2025.
Bertugas sejak akhir tahun 2006 sebagai staf dokter hewan di pemerintah daerah kabupaten Polewali Mandar, dan kemudian tahun 2009 Isnaniah menjabat sebagai Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Distanpan Kabupaten Polewali Mandar dengan wilayah kerja mencakup 16 kecamatan dan 167 desa/kelurahan. Melalui perannya, ia mengkoordinir tim dokter hewan dan paramedis veteriner dalam pelayanan kesehatan hewan. Ia juga sekaligus berperan sebagai pejabat otoritas veteriner daerah yang ditetapkan oleh SK Bupati Polewali Mandar bersama Dokter Hewan Berwenang lainnya.
Dalam pelatihan APCOVE Batch 1 yang dimulai Januari 2022, Isnaniah bersama peserta dari 8 negara Asia Pasific mendapatkan kesempatan belajar langsung bersama 40 epidemiolog veteriner internasional baik secara daring bahkan luring. Ia menyelesaikan enam bulan pembelajaran mandiri melalui modul daring, dan berhasil lolos seleksi bersama 8 peserta lainnya untuk menyelesaikan proyek lapangan selama 6 bulan di kabupaten Polewali Mandar, dengan memberdayakan tenaga dokter hewan dan paramedik veteriner di UPTD Puskeswan.
Salah satu karya pentingnya adalah penelitian berjudul Analisis Biaya-Manfaat Program Vaksinasi Brucellosis pada Sapi Potong di Kabupaten Polewali Mandar. Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai bahan rekomendasi pemerintah daerah dalam pemberantasan penyakit keguguran menular (Brucellosis) pada sapi potong yang menjadi komoditi andalah kabupaten Polewali Mandar. Ia berharap akan ada kesempatan untuk memaparkan hasil kajian epeidmeiologis ini di depan para pengambil kebijakan sehingga akan membantu menurunkan kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh penyakit yang sudah endemis di kabupaten Polewali Mandar.
Hasil kajian ini juga telah ia paparkan pada Oral Presentation at International Symposium on Veterinary Epidemiolgy and Economics ISVEE 17, ICC Sydney, 11-15 November 2024, di sponsori oleh APCOVE-Sydney University.
Selama bertugas, drh. Isnaniah juga berperan aktif dalam penanganan wabah Jembrana, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), serta ASF yang telah mewabah pada tahun 2022 hingga 2025 ini. Meski dengan keterbatasan tenaga kesehatan hewan di lapangan, namun kemampuan yang diperoleh dari training epidemiologi ini sangat membantu dalam memobilisasi tenaga lapangan.
Atas dukungan tim kesehatan hewan yang ia bina selama ini, Isnaniah berhasil membangun inovasi layanan kesehatan hewan terintegrasi bagi kelompok tani, serta aktif menyusun pedoman teknis pencegahan penyakit menular. Prestasinya mengantarkannya meraih penghargaan sebagai Dokter Hewan Terbaik di Sulawesi Barat tahun 2023 dan 2024, serta mendapatkan penghargaan sebagai dokter hewan terbaik kedua kategori Public Service Government dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) pada HUT PDHI bulan Januari 2025 lalu.
“Pelatihan ini sangat berharga. Saya ingin menularkan ilmu positif yang saya dapat kepada seluruh tenaga kesehatan hewan di wilayah kerja saya, agar pelayanan kepada peternak semakin meningkat,” ujarnya.
“Mulai lah dari hal kecil yang akan membawa kesuksesan yang besar.” Isnainah
Kepala bidang Peternakan Distanpan Namri Izzuddin menyampaikan bahwa Keberhasilan drh. Isnaniah Bagenda dalam membawa pengetahuan dan inovasi ini ke tingkat internasional tidak hanya membanggakan kita semua, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengembangan sektor peternakan dan kesehatan hewan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Polewali Mandar. Dedikasinya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan hewan dan penanggulangan penyakit hewan menambah bukti bahwa profesionalisme dan komitmen dalam bidang kedokteran hewan adalah landasan penting dalam mencapai kemajuan yang berkelanjutan.
“Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi seluruh profesional di bidang ini dan semakin memperkuat kolaborasi internasional dalam menciptakan solusi yang lebih baik untuk dunia peternakan dan kesehatan hewan. Terima kasih atas kerja keras dan dedikasinya drh. Isnaniah Bagenda.” Ujarnya
Di samping itu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Polman Andi Afandi Rahman turut Bangga dan menyampaikan, Bahwa atas nama Dinas Pertanian dan Pangan mengucapkan apresiasi atas dedikasi dan prestasi drh. Isnaenah Bagenda baik di tingkat regional, nasional bahkan di level international semoga dapat terus bermanfaat bagi sektor peternakan dan menjadi role model bagi jajaran Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Polewali Mandar dan juga terus mengoptimalkan potensi diri agar dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama bagi peternak di wilayah Kab. Polewali Mandar secara khusus maupun Prov. Sulawesi Barat secara umum.
Kisah drh. Isnaniah menjadi bukti nyata bagaimana peningkatan kapasitas melalui pelatihan internasional dapat memberikan dampak langsung pada layanan kesehatan hewan di daerah serta mendukung program penguatan swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional.(rls)