Ketua DPW PSI Sulbar, Fachryan Taslim
POJOK RAKYAT —– Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) Sulawesi Barat(Sulbar) menegaskan dukungan penuh terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan ini disampaikan Ketua DPW PSI Sulbar, Fachryan Taslim, menanggapi ramainya pemberitaan dan video di media sosial yang diduga berupaya membenturkan Presiden Prabowo dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Melalui sambungan WhatsApp, Fachryan mengutip pernyataan Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep, yang menyatakan bahwa PSI mendukung penuh kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“DPP PSI mendukung penuh kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Program-program pro-rakyat dan pemberantasan korupsi adalah agenda penting yang harus dilanjutkan,” ujar Fachryan, Senin 1 September 2025.
Fachryan menambahkan, bahwa seluruh kader PSI di Sulawesi Barat telah diinstruksikan untuk tetap tegak lurus dan tidak terprovokasi oleh narasi yang beredar di media sosial.
“Sesuai pernyataan Ketum di kongres kemarin, kami di daerah satu komando mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Adapun pihak-pihak yang ingin membenturkan Presiden Prabowo dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi, kami minta kader PSI di Sulbar tidak termakan oleh opini-opini semacam itu,” tegasnya.
Menurut Fachryan, segala upaya untuk memecah belah para pemimpin dan anak bangsa adalah sia-sia.
“Ini adalah upaya adu domba yang ingin menciptakan perpecahan di antara para pemimpin dan elemen bangsa. PSI tidak akan terprovokasi,” lanjutnya.
Fachryan juga mengimbau seluruh kader PSI dan masyarakat Sulbar untuk menjaga kondusivitas daerah dan tidak terpancing provokasi yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
“Mari kita sama-sama menjaga diri, menjaga daerah kita masing-masing. Karena di rumah ada keluarga yang menunggu kita pulang dalam keadaan sehat dan selamat,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Fachryan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Sulbar mengingatkan masyarakat yang menyampaikan aspirasi melalui aksi unjuk rasa agar tetap damai dan tertib.
“Silakan menyuarakan pendapat dengan tertib dan damai. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat merugikan diri sendiri dan daerah yang kita cintai ini,” tutupnya. (Rls/*)