Sosial & Budaya

Camat Polewali Soroti Isu Strategis dan Puji Kebijakan Bupati di Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

×

Camat Polewali Soroti Isu Strategis dan Puji Kebijakan Bupati di Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Sebarkan artikel ini
IMG 20251005 WA0008 scaled
Camat Polewali Masrullah saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan maulid Nabi Muhammad SAW.

POLMAN, POJOKRAKYAT – Suasana penuh khidmat dan kebersamaan menyelimuti pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Saiful Islam, Jalan Cendrawasih, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, pada Minggu. (5/10). Kegiatan ini dihadiri Camat Polewali Masrullah, S.STP., M.Adm.KP, Lurah Pekkabata Nurhayati, S.IP., M.Si, Kasi Kesos Kelurahan Pekkabata Hasnawiah, S.Sos, serta para kepala lingkungan dan tokoh masyarakat setempat.

Dalam arahannya, Camat Masrullah menyampaikan rasa terima kasih atas undangan warga, sekaligus memperkenalkan diri sebagai pejabat baru. Momen ini menjadi istimewa karena bertepatan dengan hari ke-30 masa jabatannya sebagai Camat Polewali. Dengan pengalaman 25 tahun sebagai ASN dan banyak bertugas di wilayah pegunungan seperti Kecamatan Tutar, Luyo, dan Anreapi, ia secara rendah hati memohon pengertian masyarakat jika gaya komunikasinya sedikit berbeda dari pendahulunya.

“Polewali ini adalah wajah Kabupaten Polman. Kita bukan hanya pusat pemerintahan, tapi juga pusat ekonomi dan hiburan. Maka mari kita jaga bersama lingkungan dan citra daerah kita,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Masrullah juga menyampaikan informasi penting mengenai pembatalan kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB) di Kabupaten Polewali Mandar. Berdasarkan Keputusan Bupati Polewali Mandar Nomor 100.3.3.2/931/2025, kebijakan kenaikan nilai jual objek pajak yang sebelumnya ditetapkan telah resmi dicabut.

“Saat banyak daerah berupaya menambah pendapatan dari PBB, Polewali Mandar justru menunjukkan kepedulian luar biasa kepada rakyat. Ini bukti keberpihakan Bupati H. Samsul Mahmud kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kebijakan pembatalan kenaikan pajak tersebut ditetapkan sebelum H. Samsul Mahmud menjabat, namun kemudian dikoreksi dengan cepat demi kepentingan publik. Selain itu, pemerintah daerah juga membebaskan kewajiban pajak bagi warga miskin dan miskin ekstrem.

“Kalau masih ada warga miskin yang membayar pajak, kemungkinan hanya dua: pertama, pendataan di tingkat lingkungan dan kelurahan belum maksimal; atau kedua, orang tersebut sebenarnya tidak benar-benar miskin, hanya merasa miskin,” jelas Masrullah.

Menurutnya, kebijakan tersebut menjadi bentuk konkret kehadiran negara dalam kehidupan masyarakat. “Dengan dukungan kebijakan Pak Bupati, seharusnya tidak ada lagi alasan anak putus sekolah atau balita kekurangan gizi. Kebutuhan dasar sebagian sudah dijamin,” tambahnya.

Masrullah juga mengangkat isu strategis lain, yakni pendidikan dan stunting, dua masalah prioritas di Kecamatan Polewali. Ia mengungkapkan, berdasarkan pengamatannya, terdapat tiga faktor utama tingginya angka putus sekolah: keterbatasan ekonomi, jadi sebagai anak harus membantu orang tua, kurangnya kesadaran pendidikan, dan pernikahan dini.

Sementara itu, Kecamatan Polewali menjadi penyumbang terbesar kedua angka stunting di Sulawesi Barat, yang secara provinsi masih berada di lima besar terbawah secara nasional. Rendahnya frekuensi pemeriksaan kehamilan dan posyandu, serta tingginya pernikahan dini, disebut menjadi penyebab utama.
“Sampah dan stunting saat ini menjadi dua prioritas utama pemerintah kecamatan. Kalau kita ingin wajah Polewali bersih dan generasi kita sehat, semua elemen harus bergerak,” katanya.

Peringatan Maulid juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Warraqimi, imam rawatib Masjid Agung Syuhada Pekkabata. Pembawa hikmah Maulid, H. Muhammad Ridwan Hilal, S.Ag., MM, menyampaikan kisah perjalanan hidup Rasulullah SAW dan makna peringatan Maulid sebagai bentuk cinta dan teladan bagi umat.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Pembangunan Masjid Saiful Islam Ir Iqbal Nur, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi, terutama warga sekitar dan para donatur yang memungkinkan masjid berdiri kokoh seperti sekarang.

“Dulu masjid ini hanya berdinding kayu. Alhamdulillah, berkat dukungan semua pihak, kini bisa menjadi tempat ibadah yang megah dan nyaman,” ujarnya penuh haru.

Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Saiful Islam tidak hanya menjadi ajang peringatan keagamaan, tetapi juga menjadi ruang komunikasi publik yang produktif antara pemerintah dan masyarakat.(bdt)

IMG 20250927 WA0009
Sosial & Budaya

Dinas Sosial dan Pengurus Karang Taruna kabupaten Polman bersama beberapa pengurus Karang Taruna desa dan kecamatan kabupaten Polewali Mandar memperingati HUT Karang Taruna ke -65 Tahun dengan berbagi bantuan Sembako kebeberapa keluarga tidak mampu di Kelurahan Polewali, Kelurahan Takatidung , Desa Kuajang, dan Panti Asuhan Hidayatullah Basseang Kelurahan Darma pada Jumat, 26 September 2025.