Advertorial

Cegah PMI Non Prosedural, Imigrasi Polewali Mandar Gelar Sosialisasi dan Penguatan Desa Binaan di Mamasa

×

Cegah PMI Non Prosedural, Imigrasi Polewali Mandar Gelar Sosialisasi dan Penguatan Desa Binaan di Mamasa

Sebarkan artikel ini
IMG 20251010 WA0001 scaled
Foto bersama peserta sosialisasi di Mamasa.

POLMAN, POJOK RAKYAT – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar menggelar kegiatan Sosialisasi Keimigrasian dengan tema “Pencegahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non-Prosedural dan Penguatan Desa Binaan Imigrasi”. Kamis 09/10/2025.

Kegiatan ini di ikuti oleh beberapa perwakilan dari sekolah dan perguruan tinggi, yaitu SMA Negeri 1 Mamasa, SMK Negeri 1 Mamasa, SMA Kristen Ethnos Mamasa, Sekolah Tinggi Teologi Mamasa, serta di hadiri juga Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat, Babinsa dan Bhabinkantibmas Desa Osango Kabupaten Mamasa yang merupakan Desa Binaan Imigrasi.

Melalui sosialisasi ini, Imigrasi Polewali Mandar menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terkait prosedur yang benar dalam bekerja ke luar negeri, agar terhindar dari risiko menjadi korban perdagangan orang, penipuan, maupun pelanggaran hukum di negara tujuan.

Kepala Kantor Imigrasi Polewali Mandar, yang diwakili oleh Kasi Teknologi Informasi Komunikasi Keimigrasian, Januwardi Nugroho Eka Arip Priyanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberangkatan sebagai PMI adalah sebuah perjalanan panjang yang ditempuh secara legal, aman, dan prosedural. masyarakat perlu bijak dan cermat sebelum memutuskan untuk menjadi Pekerja Migran. “ Disinilah peran penting Imigrasi, sebagai gerbang pertama dan terakhir negara, dalam memastikan bahwa setiap warga negara yang keluar dan masuk Indonesia memiliki dokumen perjalanan yang sah,” ujarnya.

Dalam hal Penguatan Desa Binaan Imigrasi, dimana Desa Osango merupakan Desa Binaan Imigrasi yang sudah dibentuk di Kabupaten Mamasa, Beliau menambahkan Bahwa Imigrasi hadir lebih dekat, bersinergi dengan aparat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, serta tokoh masyarakat untuk membentuk benteng informasi dan pengawasan ditingkat akar rumput. Desa Binaan adalah perpanjangan tangan kami untuk memastikan setiap warga yang berniat ke luar negeri teredukasi dengan baik.

Dalam kegiatan ini, turut hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mamasa, Anwar dan Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Selatan yang diwakili oleh
M Arif selaku Pengantar Kerja Ahli Muda.

Kepala Disnakertrans Mamasa, dalam paparannya menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah desa, aparat daerah, dan masyarakat dalam memastikan setiap calon Pekerja Migran berangkat melalui mekanisme resmi. “Kami siap mendampingi dan memberikan informasi selengkap mungkin kepada masyarakat agar tidak ada lagi Pekerja Migran yang berangkat secara Non-Prosedural,” tegasnya.

Sementara itu, BP3MI Sulsel dalam paparannya bahwa perlindungan Pekerja Migran adalah tanggung jawab bersama. “BP3MI terus mendorong penguatan layanan, termasuk memastikan hak-hak PMI terpenuhi sejak proses keberangkatan, saat bekerja, hingga kembali ke tanah air,” jelasnya.

Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan Kabupaten Mamasa dapat menjadi contoh daerah yang aktif mendukung perlindungan pekerja migran serta meningkatkan kesadaran hukum keimigrasian di tingkat desa.Tutup Eka.(bdt

31d2633b2c483ccaed3b0d52609f9bc4 XL
Mamuju – Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Barat, Harsinah Suhardi, meresmikan Tempat Bermain Anak di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulbar, Jumat (3/10/2025). Fasilitas tersebut hadir sebagai bentuk dukungan terhadap pegawai, khususnya para ibu yang memiliki balita, agar tetap bisa bekerja dengan tenang tanpa khawatir meninggalkan anaknya. Dalam kesempatan itu, Harsinah mengapresiasi langkah BKD Sulbar yang dinilai mampu menghadirkan solusi nyata bagi pegawai. “Saya sangat apresiasi, apalagi ini juga bisa masuk dari instansi lain, mudah-mudahan instansi lain bisa mengikuti jejak BKD. Ini menjadi pondasi agar para ibu bisa tetap fokus bekerja sambil tetap memperhatikan tumbuh kembang anak,” ungkapnya. Harsinah menambahkan, kehadiran taman bermain anak ini tidak hanya bermanfaat bagi pegawai BKD, tetapi juga memberi contoh bagaimana instansi dapat membangun kolaborasi untuk menghadirkan layanan yang ramah keluarga. “BKD mampu membangun kerja sama dengan berbagai pihak agar mendapat dukungan dari luar. Saya harap fasilitas ini bisa ramai digunakan anak-anak, sehingga ibunya pun lebih tenang di kantor,” tuturnya. Sementara itu, Sekretaris BKD Sulbar, Suhamta, menjelaskan bahwa taman bermain anak tersebut tidak menggunakan anggaran internal BKD, melainkan hasil kerja sama dengan Bank Indonesia. “Dengan efisiensi anggaran. Kami berupaya menghadirkan layanan yang bermanfaat melalui sinergi instansi lain” katanya. Selain tempat bermain, BKD Sulbar juga menghadirkan sejumlah layanan pendukung lainnya seperti pojok baca dan program coffee morning. Menurut Suhamta, inovasi tersebut menjadi bagian dari upaya meningkatkan pelayanan, kenyamanan, sekaligus kinerja organisasi. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan suasana kerja di BKD Sulbar semakin kondusif, sekaligus memberikan ruang aman dan nyaman bagi anak-anak pegawai yang ikut serta menemani orang tuanya bekerja. (Rls)
Advertorial

POJOK RAKYAT.ID —– Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi…