POLMAN, POJOKRAKYAT— Pagi itu, tepian Sungai Madatte tampak lebih ramai dari biasanya. Puluhan warga dan relawan sibuk memungut sampah plastik, mengangkut karung-karung berisi limbah rumah tangga, dan menanam bibit pohon di bantaran sungai. Senin 03/11/2025.
Di tengah keramaian itu, Anggota DPR RI Fraksi PAN H. Ajbar terlihat ikut berbaur. Ia tak sekadar datang memberi sambutan, tapi benar-benar turun tangan.
Gerakan yang digagas lewat Rumah Aspirasi Ajbar ini bertajuk “Bersihkan Bumi, Selamatkan Masa Depan”. Ajbar menggandeng Alumni Kemah Pancasila dan Komunitas Obat Sampah untuk menyalakan kembali semangat gotong royong sekaligus mengingatkan masyarakat pentingnya menjaga kebersihan sungai.
“Kami bergotong royong membersihkan Sungai Madatte dari tumpukan sampah. Ini langkah kecil, tapi bermakna besar untuk menjaga bumi dan masa depan generasi kita,” ujar Ajbar sambil tersenyum di sela kegiatan.
Lebih dari Sekadar Bersih-Bersih
Aksi ini bukan cuma soal mengangkat sampah, tapi juga sarana edukasi lingkungan. Para relawan mengajak warga untuk tidak membuang limbah ke sungai serta mulai menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di rumah masing-masing.
Bagi Ajbar, gerakan seperti ini penting untuk menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini, terutama bagi anak muda.
“Kepedulian pada alam sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur. Lingkungan yang sehat adalah pondasi kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Gotong Royong, Jiwa Pancasila di Pinggir Sungai
Ketua Alumni Kemah Pancasila, Rafli Rahman, melihat kegiatan ini sebagai praktik nyata nilai-nilai Pancasila.
“Gotong royong adalah pengejawantahan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Dengan turun langsung ke lapangan, kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan harus dimulai dari diri sendiri,” ujarnya.
Selain bersih-bersih, kegiatan juga diisi dengan penanaman pohon, sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga, dan kampanye eco-living melalui media sosial. Warga Madatte pun tampak antusias membawa peralatan sederhana untuk ikut berpartisipasi.
Dari Aksi ke Gerakan Berkelanjutan
Bagi Nirmala Sari dari Komunitas Obat Sampah, membersihkan sungai hanyalah awal dari perubahan besar.
“Yang lebih penting adalah menjaga agar sungai tetap bersih. Itu hanya bisa tercapai kalau kebiasaan masyarakat ikut berubah,” ujarnya.
Ajbar berharap gerakan ini bisa menjadi langkah awal terbentuknya kolaborasi antara komunitas, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sinergi yang berkelanjutan, katanya, adalah kunci membangun kesadaran kolektif bahwa menjaga lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.
“Kalau kita bisa menjaga sungai, berarti kita juga menjaga kehidupan,” tutup Ajbar.(bdt)











