POLEWALI, POJOK RAKYAT — Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas tenaga kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan ESDM Kabupaten Polewali Mandar dengan anggaran Rp. 2,9 Miliar tahun anggaran 2023 dan Rp. 3 miliar tahun anggaran 2024 dipertanyakan. Rabu 16 Oktober.
Aktivis Anti Korupsi Andi Irfan mengungkapkan, data yang ia peroleh anggaran pelatihan mencapai miliaran setiap tahunnya namun jumlah peserta yang ikut pelatihan tidak sesuai dengan laporan yang tertera pada laporan realisasi kegiatan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan ESDM Polman.
“Informasi kami peroleh peserta tahun lalu itu tidak sampai seribuan orang sementara dilaporan realisasi kegiatannya tercatat lebih dari seribu orang,” tandas Andi Irfan.
Lanjutnya, yang menjadi pertanyaan bantuan apa saja yang diberikan kepada peserta dan jangka waktu pelaksanaan kegiatannya sehingga anggarannya mencapai miliaran.
Irfan mengungkapkan,tahun ini Disnakertrans Polman kembali mendapatkan anggaran Rp. 3,3 Miliar untuk kegiatan pelatihan sama seperti tahun sebelumnya.
Terpisah, Kepala Bidang Tenaga Kerja Disnakertrans Polman Yusdi Paksi Segara menjelaskan, pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan diperuntukkan untuk para pencari kerja berdasarkan kelas dan potensi yang menyasar masyarakat yang memiliki ilmu tertentu seperti menjahit, perbengkelan dan tukang kayu.
“Kegiatan ini bersumber dari aspirasi DPRD yang penentuan pesertanya diserahkan ke pemilik aspirasi dan satu orangpun pesertanya semua Anggota Dewan pemilik aspirasi yang tahu,” jelas Kepala Bidang Tenaga Kerja Yusdi.
Lanjutnya, untuk pelatihan tahun lalu dengan anggaran Rp. 2,9 Miliar yang dilatih yakni pelatihan pertukangan kayu diikuti 126 orang peserta, Pelatihan mengelas 52, pelatihan menjahit 116 orang, dan pertukangan kayu 80 orang. Total peserta yang dilatih ditahun 2023 yakni 364 orang.
Yusdi menyampaikan, para peserta mendapatkan pelatihan selama tiga hari,dapat uang pengganti transport dan alat untuk setiap peserta yang diberikan dalam bentuk hibah barang.
Ia juga mengungkapkan BPKP sudah turun melakukan pemeriksaan terhadap penerima bantuan secara random dan kegiatan tahun ini modelnya sama aspirasi.
Kemudian Yusdi menjelaskan yang paling banyak menghabiskan anggaran adalah konsumsi peserta. Sementara terkait dengan laporan realisasi peserta yang berjumlah 1,250 orang peserta,Yusdi menjelaskan bahwa itu merupakan target dan anggaran kegiatan tersebut juga digunakan untuk kegiatan lainnya karena sudah tidak ada anggaran untuk sosialisasi.
Kemudian untuk mencukupkan target yang diberikan Bappeda ia menggunakan data peserta pada lembaga-lembaga kursus yang ada di Polman.
“Kegiatan itu gabung ada kita pakai juga untuk kegiatan lain dan yang dipakai untuk hibah itu Rp. 1,8 Miliar untuk mesin perbengkelan dan lainnya kemudian kesisahannya untuk transport peserta dan konsumsi,” jelasnya.
Untuk tahun 2024 pelatihan yang dilaksanakan di BLK Darma yakni pelatihan menjahit 116 peserta, pelatihan mengelas 5 peserta, pertukangan kayu 147 peserta, perbengkelan 40 peserta.
Peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikat kompetensi dan baju kaos pelatihan yang diikuti. (bdt)