POLMAN, POJOKRAKYAT.ID — Tahun ini, Indonesia merayakan 79 tahun kemerdekaannya—sebuah pencapaian yang monumental bagi sebuah bangsa yang pernah dijajah selama berabad-abad. Namun, peringatan kemerdekaan kali ini berlangsung dalam suasana yang penuh dinamika, di tengah berlangsungnya proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang menjadi bagian penting dari demokrasi kita. Di usia yang hampir delapan dekade, Indonesia terus berupaya memperkokoh fondasi kemerdekaannya melalui mekanisme demokrasi yang sehat dan berkeadilan. Jum’at 16 Agustus.
Pilkada, sebagai wujud dari kedaulatan rakyat, menjadi momen di mana masyarakat memiliki hak dan kesempatan untuk menentukan pemimpin mereka, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Ini adalah salah satu bentuk paling nyata dari kemerdekaan politik yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa. Melalui Pilkada, kita diajak untuk meresapi makna kemerdekaan dalam konteks modern: bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang bebas dari penjajahan, tetapi juga tentang kebebasan untuk menentukan arah dan masa depan bangsa secara demokratis.
Namun, dinamika Pilkada sering kali diiringi dengan berbagai tantangan. Polarisasi politik, persaingan yang ketat, hingga potensi konflik sosial kerap mewarnai proses ini. Di sinilah pentingnya bagi kita sebagai bangsa yang sudah merdeka selama 79 tahun, untuk menjaga nilai-nilai persatuan, toleransi, dan kedewasaan dalam berpolitik. Perbedaan pilihan adalah hal yang lumrah dalam demokrasi, namun kemerdekaan sejati adalah kemampuan kita untuk tetap bersatu meski berbeda pendapat.
Selain itu, kemerdekaan yang kita rayakan saat ini juga menuntut kita untuk terus memperjuangkan integritas dan keadilan dalam setiap proses demokrasi. Penyelenggaraan Pilkada yang jujur, adil, dan transparan merupakan cerminan dari kemerdekaan kita sebagai bangsa yang berdaulat dan beradab. Rakyat Indonesia, yang telah merdeka selama 79 tahun, berhak atas proses demokrasi yang bersih dan hasil yang membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat.
Di usia ke-79 tahun ini, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk menjaga stabilitas dan keutuhan bangsa di tengah berbagai dinamika politik. Mari kita jadikan Pilkada sebagai momentum untuk menguatkan demokrasi kita, bukan malah merusaknya. Kita perlu memastikan bahwa setiap suara dihargai, setiap proses diawasi dengan ketat, dan setiap hasil diterima dengan lapang dada oleh semua pihak.
Pada akhirnya, 79 tahun kemerdekaan ini mengingatkan kita bahwa demokrasi adalah bagian dari kemerdekaan itu sendiri. Seperti halnya kemerdekaan yang diperjuangkan dengan darah dan air mata, demokrasi pun membutuhkan komitmen, pengorbanan, dan kedewasaan dari seluruh elemen bangsa. Mari kita jadikan momen Pilkada ini sebagai salah satu bentuk pengisian kemerdekaan yang positif, dengan menjaga kedamaian, persatuan, dan keadilan di seluruh penjuru negeri. Sebab, hanya dengan cara inilah kita bisa mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa dan memastikan bahwa Indonesia akan terus berkembang menjadi bangsa yang besar, adil, dan sejahtera.(rls)
