BeritaPendidikan

Warek III, Penopang Prestasi Mahasiswa IAIN Parepare

×

Warek III, Penopang Prestasi Mahasiswa IAIN Parepare

Sebarkan artikel ini
IMG 20250831 WA0001
Wakil Rektor III (Dr. Muhammad Ali Rusdi Bedong, S.Th.I., M.H.I.).

PARE-PARE, POJOKRAKYAT.ID — Setiap kampus memiliki sosok yang tak hanya hadir sebagai pejabat struktural, tetapi benar-benar hidup bersama denyut perjuangan mahasiswa. Di IAIN Parepare, sosok itu adalah Wakil Rektor III (Dr. Muhammad Ali Rusdi Bedong, S.Th.I., M.H.I.).

Saya tidak perlu perkenalan diri dan pak warek III tidak perlu tahu siapa saya. Namun yang perlu kalian ketahui adalah saya Mahasiswa berprestasi IAIN Parepare. Sejak awal saya melihat betapa konsistennya Pak Warek III dalam mendorong mahasiswa untuk berprestasi, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan langkah nyata yang berulang kali saya saksikan dengan mata kepala sendiri.

Salah satu program yang beliau gagas adalah Student Achievement Awards—bentuk apresiasi bagi mahasiswa berprestasi. Namun, yang membuat saya terenyuh bukan hanya program itu, melainkan kesungguhan beliau ketika terkadang harus mengeluarkan dana pribadi demi mahasiswa. Saya sendiri pernah menyaksikan langsung, dan bukan hanya saya melainkan mahasiswa lain pun pernah menyaksikan langsung, bahwa ketika anggaran belum tersedia, Pak Warek III tidak segan merogoh kocek pribadi agar mahasiswa tetap bisa bertanding dan mengharumkan nama kampus. Seorang ketua HMPS bahkan bercerita bagaimana beliau rela menanggung biaya pengiriman mahasiswa ke sebuah kompetisi. Begitu pula ketika tim pencak silat berangkat beberapa waktu lalu, beliau tidak hanya membiayai keberangkatan, tetapi juga ikut mendampingi, menyemangati, bahkan mentraktir mereka makan bersama. Hasilnya? Alhamdulillah, mereka pulang membawa juara.

Perhatian beliau bukan sekadar logistik. Ketika mahasiswa mengikuti lomba debat, beliau hadir langsung: membimbing, mengarahkan, bahkan menyalakan semangat juang. Salah satu kalimat yang selalu terpatri dalam ingatan saya adalah, “Untuk bersaing dengan kampus besar memang kita kalah dari segi kuantitas, tetapi kita bisa menang dari sisi kualitas.”Kalimat itu bukan sekadar motivasi kosong—buktinya, tim debat IAIN Parepare beberapa kali berhasil mengalahkan kampus-kampus besar. Dalam bidang penulisan (Forkim) pun beliau tidak tinggal di menara gading. Ia duduk bersama mahasiswa, berdiskusi, memberikan masukan, bahkan membongkar draf tulisan demi satu tujuan: meningkatkan kualitas akademik mahasiswa.

Dalam setiap sambutan, beliau selalu menekankan tiga hal: mahasiswa harus berprestasi, mahasiswa harus memanfaatkan waktunya, dan mahasiswa harus berani bersaing di dunia nyata. Ada pula ungkapan beliau yang sangat kuat: “Untuk mengukur kualitas mahasiswa, maka harus berprestasi di luar.” Kalimat ini seolah cambuk yang membuat kami sadar bahwa kualitas tidak diukur dari nilai dalam kelas semata, melainkan dari keberanian untuk bersaing di panggung yang lebih luas.

Konsistensi itu semakin terasa saat Poros Intim (Pekan Olahraga Riset, dan Ornamen Seni Se-Indonesia Timur). Beliau hadir, mengabsen satu per satu, memastikan semua mahasiswa hadir, makan, dan siap bertanding. Ucapan khas beliau selalu membakar semangat: “Kalau tidak bisa juara dua, maka juara satu!” Hasilnya pun mencengangkan. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, IAIN Parepare meraih Juara Umumdengan torehan 11 emas, 2 perak, dan 6 perunggu. Kemenangan ini bukan kebetulan. Ia adalah buah dari keseriusan seorang pemimpin yang tak pernah lelah mendorong mahasiswanya.

Sepanjang sejarah berdirinya kampus hijau tosca, capaian seperti ini belum pernah terukir. Namun, di bawah kepemimpinan beliau sebagai Warek III, prestasi mahasiswa melonjak dan bahkan melampaui torehan sebelumnya. Fakta ini bukan sekadar catatan angka, tetapi bukti nyata bahwa beliau benar-benar konsisten mengawal peningkatan kualitas mahasiswa.

Saya bukan bermaksud membela atau menyanjung berlebihan. Apa yang saya tulis adalah apa yang saya saksikan, apa yang dirasakan mahasiswa lain, dan apa yang terkonfirmasi dari data prestasi. Masih banyak kisah dan bukti yang belum saya ceritakan. Namun satu hal yang ingin saya tegaskan: Pak Warek III adalah sosok yang memberikan kontribusi nyata bagi IAIN Parepare, khususnya dalam membangun generasi mahasiswa yang berprestasi, berkualitas, dan berdaya saing.

Maka, mari kita sebagai mahasiswa menjaga bara semangat ini. Jangan biarkan dukungan dan perjuangan beliau sia-sia. Saatnya kita tunjukkan bahwa mahasiswa IAIN Parepare mampu berdiri sejajar, bahkan melampaui kampus-kampus besar di luar sana.(*)

IMG 20250902 WA0000
Berita

POJOKRAKYAT – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar kembali melaksanakan program Imigrasi Goes to School dengan menyasar pelajar tingkat SMA/SMK di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, yaitu SMK Negeri 1 Mamasa, SMA Negeri 1 Mamasa, STT Mamasa, SMKS YPK Mamasa,SMA Kristen Ethnos Mamasa, SMKS Adskar Balla Mamasa, yang di laksanakan beberapa waktu yang lalu. Kegiatan ini di laksanakan sebagai bagian dari upaya edukasi dan penyebaran informasi keimigrasian .