POLEWALI, POJOK RAKYAT — Dinas Pertanian dan Pangan Polewali Mandar gelar focus group discussion (FGD) optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun anggaran 2023 dan persiapan pengimputan data penerima dan kebutuhan pupuk bersubsidi tahun 2024. Rabu 22 November.
Manager PT. Pupuk Indonesia Mardani menjelaskan, konsen dari Pupuk Indonesia diseluruh wilayah kerjanya khususnya tugas saya di Sulselbar selaku Manager fokusnya untuk penginputan RDKK untuk mendapatkan jatah pupuk ditahun 2024.
“Kami sangat berharap jatah petani di 2024 ini bisa lebih maksimal karena di 2023 ini mungkin masih ada petani yang belum terdaftar di entry data RDKK,” jelas Manager Pupuk Indonesia Wilayah Sulselbar Mardani.
Kita berharap di 2024 tidak adalagi petani yang tidak terdaftar di RDKK untuk mendapatkan jatah pupuk subsidi. Ia juga menyampaikan, batas maksimal lahan untuk petani mendapatkan pupuk subsidi yakni dua hektare.
Ditempat yang sama, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Polman Andi Ibrahim Wela menyampaikan, kegiatan FGD ini dimotori oleh Pupuk Indonesia dan semuanya digelar di enam Kabupaten di Sulbar.
“Kuota terbanyak untuk pupuk subsidi ini ada di daerah kita dibandingkan dengan daerah lainnya,”jelas Plt. Kepala Distanpan Polman Andi Ibrahim Wela.
Lanjutnya, tidak ada penambahan kuota saat ini dan sekarang fokusnya bagaimana kinerja penyuluh dapat ditingkatkan dalam optimalisasi penginputan RDKK.
Ia meminta agar penyuluh dapat segera turun ke masyarakat menginformasikan penginputan RDKK agar tidak ada masyarakat yang tidak mendapatkan jatah pupuk.
Kegiatan FGD ini diselenggarakan di Hotel Ratih Polman yang dihadiri oleh Penyedia pupuk, penyuluh pertanian dan ASN Distanpan Polman juga dihadiri oleh Kabid Sarpras Distanpan Polman Muh Yunus. (bdt)