POLMAN, POJOKRAKYAT — Sambangi Oma Maggot Bani Jaffar, Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Polewali Mandar (Polman) nomor urut 3 KH. Syibly Sahabuddin dan H. Zainal Abidin sebut budidaya maggot jadi solusi persoalan sampah di Polman.
Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3 ini kompak mengunjungi budidaya maggot yang dikembangkan oleh Syarifuddin pemilik tempat budidaya maggot Bani Jaffar di Kelurahan Sidodadi Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polman. Minggu 29 September.
Upaya Syarifuddin mengatasi sampah organik yang menjadi keluhan masyarakat Polman saat ini di apresiasi oleh Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Polman K.H Syibly Sahabuddin dan H. Zainal Abidin. Kiyai Syibly menyampaikan, budidaya maggot yang dilakukan oleh Syarifuddin lagi-lagi membuktikan kebesaran Tuhan bahwa semua ciptaan Tuhan tidak ada yang sia-sia.
“Program sampah tukar duit ini kami miliki di Pasti adalah solusi bagi masyarakat Polman bahwa sampah bukan sesuatu yang menjijikan dan harus dihindari tapi sebaliknya sampah bisa menjadi dukungan keberlanjutan hidup kita dan bisa membantu perekonomian kita.” jelas KH Syibly Sahabuddin.
Lanjutnya, Pak Syarifuddin ini kami juluki Rajanya lalat di Polman, setelah berbincang dengan beliau kami bermimpi kedepan Polman akan mengalami krisis sampah dengan adanya udidaya maggot.
Ia memastikan saat mendapat amanah, ia pastikan Pemerintah hadir mendukung budidaya maggot dengan menyiapkan sarana pendukung hingga menyiapkan pemasarannya.
KH. Syibly mengatakan, budidaya maggot jadi solusi permasalahan sampah yang dihadapi saat ini, “sampah hilang masyarakat dapat duit dan semakin banyak sampah semakin banyak duit inilah yang di maksud program Pasti tukar sampah jadi duit.” tandasnya.
Ditempat yang sama, Calon Wakil Bupati Polman H. Zainal Abidin menyampaikan,Pasti menargetkan 100 hari Polman bebas dari sampah dengan menggunakan metode penambangan langka menengah, jangka panjang.
“Jangka menengah ya kita perbanyak usaha budidaya maggot dan jangka panjang melakukan edukasi kepada masyarakat agar mau mengelola sampah dari rumah dengan cara melakukan pemilihan,” ujar H. Zainal Abidin.
Sampah yang dipilih dari rumah akan dibawa ketempat budidaya maggot untuk organik sementara sampah kering akan dibawa ke pusat daur ulang.
Ia juga menyampaikan, produksi sampah yang terbanyak hanya ada dua Kecamatan di Polman yakni Polewali dan Wonomulyo, untuk itu yang perlu mendapatkan penyadaran utama adalah masyarakat di dua kecamatan ini.(bdt)
