POLMAN, POJOK RAKYAT — Pemerintah Kabupaten Polman mengambil langkah cepat untuk mengatasi ancaman abrasi yang melanda kawasan pesisir Mampie. Penjabat (Pj) Bupati Polman, Muhammad Hamzih, turun langsung memantau kondisi di lapangan dan menyampaikan sejumlah langkah konkret yang akan dilakukan.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Dalam beberapa bulan terakhir, abrasi sudah mencapai sekitar 10 meter. Untuk langkah awal, kami akan siapkan 2.000 karung pasir yang diisi secara gotong royong oleh masyarakat. Ini adalah upaya darurat sambil menunggu solusi jangka panjang,” ujar Hamzih saat berada di lokasi.
Hamzih menambahkan bahwa solusi sementara ini melibatkan partisipasi aktif warga. Setiap karung pasir yang akan digunakan memiliki biaya sekitar Rp2.000 hingga Rp3.000. “Kami berterima kasih atas dukungan masyarakat. Warga dengan antusias bersedia membantu mengisi karung pasir demi menjaga keselamatan lingkungan dan pemukiman mereka,” lanjutnya.
Selain pengisian karung pasir, Pemkab juga berencana melakukan penanaman bibit mangrove sebagai langkah strategis untuk jangka panjang. “Mangrove sangat efektif menahan abrasi dan menjadi pelindung alami pantai. Ini akan segera kita lakukan bersamaan dengan penguatan garis pantai menggunakan karung pasir,” tambah Hamzih.
Tidak hanya itu, Hamzih menegaskan pentingnya langkah lebih besar dengan melibatkan pemerintah pusat. “Kami sudah menginstruksikan tim untuk segera mengajukan permohonan ke Balai terkait. Penanganan jangka panjang seperti pembangunan pemecah gelombang harus segera direalisasikan agar dampak abrasi bisa diatasi secara permanen,” tegasnya.
Langkah cepat ini diharapkan mampu memberikan perlindungan sementara bagi kawasan Mampie, sambil menunggu realisasi program penanganan jangka panjang yang lebih komprehensif. “Keselamatan warga adalah prioritas utama. Kami akan lakukan yang terbaik untuk memastikan masyarakat terlindungi,” ujar Hamzih.(bdt)