JAKARTA, POJOK RAKYAT — Perubahan zaman menuntut generasi muda untuk tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Di tengah tantangan itu, hadir sebuah gerakan pendidikan nonformal bernama Grow Skill, yang berfokus pada pengembangan soft skill dan hard skill anak muda secara berkelanjutan. Kamis 31 Juli 2025.
Grow Skill didirikan pada awal 2025 oleh sekelompok pemuda yang melihat langsung kesenjangan antara dunia pendidikan formal dengan realita dunia kerja dan kehidupan sosial. Gerakan ini hadir sebagai ruang belajar terbuka, kolaboratif, dan aplikatif bagi siapa saja yang ingin bertumbuh, belajar, dan memperkuat kapasitas diri.
“Tumbuh bukan hanya soal usia, tapi bagaimana kita terus belajar dan mengasah diri. Di Grow Skill, kami percaya bahwa setiap anak muda punya potensi besar, hanya perlu diberi ruang dan kesempatan,” ujar Akhsan, salah satu pendiri Grow Skill.
Melalui berbagai program pelatihan dan mentoring, Grow Skill mendorong peserta untuk mengembangkan keterampilan penting seperti komunikasi, kepemimpinan, public speaking, manajemen waktu, problem solving, literasi digital, dan kreativitas. Seluruh program dirancang dengan metode yang menyenangkan, partisipatif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Sejak diluncurkan, Grow Skill telah menjangkau ratusan anak muda dari berbagai daerah, baik melalui kelas daring maupun pelatihan langsung. Peserta berasal dari latar belakang yang beragam—pelajar, mahasiswa, hingga pemuda di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Kolaborasi juga terus dibangun bersama sekolah, universitas, komunitas lokal, dan lembaga sosial.
Tak hanya membekali dengan keterampilan, Grow Skill juga berkomitmen membentuk karakter anak muda yang tangguh, berani tampil, dan siap memberi dampak positif di lingkungan masing-masing. Banyak alumni program yang kini memimpin komunitas lokal, memulai proyek sosial, atau menjadi fasilitator muda yang aktif menginspirasi.
“Kami ingin Grow Skill menjadi tempat belajar yang aman, tempat mencoba dan gagal, lalu bangkit lagi. Karena skill bukan soal tahu, tapi tentang proses bertumbuh,” tambah Akhsan.
Melihat tingginya antusiasme dan dampak nyata yang dihasilkan, Grow Skill kini menargetkan ekspansi lebih luas. Pada akhir tahun 2028, komunitas ini menargetkan menjangkau lebih dari 10.000 anak muda serta membuka cabang pelatihan di berbagai provinsi, agar semakin banyak pemuda yang bisa merasakan manfaatnya.
Grow Skill juga tengah mempersiapkan platform digital edukatif yang dapat diakses gratis oleh publik. Platform ini nantinya akan memuat materi pelatihan, kelas video, hingga mentoring jarak jauh, sebagai bentuk komitmen untuk pemerataan akses pengembangan diri di seluruh Indonesia.(*)
Respon (13)
Komentar ditutup.