Politik

Warga Kuajang Mengadu ke DPRD, Jalan dan Bendung Rusak Ancam Ketahanan Pangan

×

Warga Kuajang Mengadu ke DPRD, Jalan dan Bendung Rusak Ancam Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini
IMG 20250801 WA0000

POLMAN, POJOK RAKYAT — Puluhan tahun luput dari perhatian, infrastruktur Desa Kuajang, Kecamatan Batetangnga, kembali disuarakan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Polewali Mandar, Senin (28/7). Masyarakat dan pemerintah desa meminta penanganan segera terhadap dua persoalan krusial: jalan desa yang rusak parah dan kerusakan total Bendung Lemo Tua.

RDP yang digelar di ruang aspirasi DPRD Polman itu dipimpin Ketua Komisi III Hj. Sarina dan dihadiri perwakilan Dinas PUPR serta Dinas Pertanian.

Kepala Desa Kuajang, H. Muhammad, menuturkan bahwa jalan utama yang menghubungkan Kuajang dengan tiga desa lain sudah 20 tahun tidak diperbaiki. “Ini akses vital masyarakat, termasuk untuk pendidikan dan kesehatan. Tapi kondisinya sangat memprihatinkan,” ungkapnya.

Keluhan serupa datang dari tokoh masyarakat, Yopi MT atau akrab disapa Bapak Odo. Ia bahkan terisak saat menggambarkan kondisi desa yang selama ini luput dari perhatian pemerintah. “Kami minta bupati turun langsung lihat jalan dan bendung kami,” ujarnya.

Menanggapi itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Polman Hj. Suryani menyebut pihaknya telah mengusulkan pengaspalan jalan sepanjang 2,85 kilometer dalam RKA 2026 dengan nilai hampir Rp7 miliar. Namun, ia mengingatkan bahwa realisasi masih tergantung kebijakan pimpinan daerah.

Sementara itu, kerusakan Bendung Lemo Tua juga menjadi sorotan. Kabid Sumber Daya Air Abdul Malik mengonfirmasi bahwa bendung sudah rusak total dan tak bisa difungsikan. “Kalau disiapkan anggarannya, kami siap kerjakan,” tegasnya.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kaharuddin menyebut kerusakan bendung berpotensi menyebabkan gagal panen di lahan seluas 138 hektare dengan kerugian hingga Rp9 miliar. Padahal, biaya perbaikan bendung diperkirakan hanya sekitar Rp350 juta.

Ketua Komisi III DPRD Hj. Sarina menilai pemerintah harus segera bertindak. “Ini menyangkut hajat hidup masyarakat. Jangan tunggu kondisi makin buruk,” katanya.

Wakil Ketua DPRD H. Amiruddin bahkan mengaitkan masalah ini dengan agenda besar nasional. “Kalau harga beras naik dan bendung rusak tidak diperbaiki, maka ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat jelas terancam. Ini bagian dari Nawacita yang harus dijalankan,” tegas politisi PKB itu.

RDP ini diharapkan menjadi langkah awal bagi percepatan pembangunan infrastruktur di Desa Kuajang demi meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi masyarakat.(bdt)