POLMAN, POJOKRAKYAT — Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pantau kesiapan layanan dialisis yang disiapkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar (Polman). Kamis 18 September.
Tim visitasi perizinan berusaha layanan dialisis Kemenkes RI yang terdiri beberapa orang ini memantau langsung kesiapan rasana-prasarana yang telah disiapkan oleh RSUD Hj. Andi Depu Polman.
Dalam kunjugan tersebut diawali dengan pemaparan dari Direktur RSUD Hj. Andi Depu Polman dr. Anita dan sambutan dari Bupati Polman H. Samsul Mahmud. Bupati Polman menyampaikan bahwa kesiapan layanan cuci darah ini sudah bagus dan dihadiri oleh Tim Verifikasi Kemenkes Sudung Tanjung, Wisnu Kus Setiawan, dan Mediansyah Saleh Kurniawan.
“Ini merupakan komitmen Pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya penyakit yang sudah banyak didaerah kita yakni penyakit dialisis atau cuci darah,” ujar Bupati Polman H. Samsul Mahmud.
Kita berharap dengan adanya visitasi ini layanan cuci darah bisa segera terbit izinnya sehingga layanan ini bisa beroperasi di Polman.
Ia juga menyampaikan, dengan adanya layanan ini akan membantu meringankan biaya masyarakat karena tidak perlu lagi ke Makassar atau ke Pare-pare dan saya kira untuk layanan ini di cover dalam BPJS Kesehatan.
Ditempat yang sama, Direktur RSUD Hj. Andi Depu Polman dr. Anita berharap dengan adanya kunjungan ini merupakan menjadi tahapan terakhir keluarnya izin operasional layanan ini yang sebelumnya dilakukan permonan izin melalui OSS sehingga tim Kemenkes turun melakukan verifikasi langsung yang disiapkan.
“Muda-mudahan visitasi ini berjalan lancar sehingga izinnya bisa segera terbit dan bisa ditindaklanjuti lagi melakukan perjanjian kerjasama dengan BPJS Kesehatan bahwa pembiayaannya akan ditanggung BPJS,” jelas Dirut RSUD Hj. Andu Depu Polman dr Anita.
Lanjutnya, semua kelengkapan termasuk SDM sudah siap dan ditargetkan tahun ini akan beroperasi.
dr. Anita juga mengungkapkan penyakit gagal ginjal kronik ini semakin meningkat, jumlah penderita tahun lalu ada 700 lebih kasus dan di posisi tahun ini jumlah kasus sudah 500 per agustus.
Sementara itu, Dewas RSUD Hj. Andi Depu Polman Muh Nawir mengatakan, dengan adanya tambahan layanan ini akan memberikan kemudahan kepada masyarakat.
“Banyak warga di daerah kita yang dirujuk ke Pare-pare karena tidak ada layanan cuci darah dan dengan adanya penambahan layanan ini ada penambahan pendapatan rumah sakit yang sudah BLUD.” jelas Nawir.(bdt)