POJOK RAKYAT.ID —- Pemprov Sulawesi Barat(Sulbar) melalui Dinas Perkebunan Sulbar menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk pengadaan bibit kopi dan kakao di wilayah Sulbar, khususnya di Kabupaten Mamasa.
Mayoritas bibit kopi disalurkan kepada 60 lembaga tani di wilayah Mamasa, menyasar lembaga tani di Kecamatan Nosu, Rantebulahang,Tabang, Messawa dan Sesenapadang, ” hampir merata di Mamasa, sekitar 290 hektar lebih perkebunan kopi di sana, ” ujar Kepala Bidang Perbenihan dan Produksi Dinas Perkebunan Sulbar, Mulyadi, saat ditemui di ruangannya beberapa waktu lalu.
Menurut Mulyadi, masih ada potensi bibit kopi yang belum dikembangkan di Mamasa, termasuk juga sebagian adalah peremajaan, ” masih ada lahan yang belum dioptimalkan, jenis bibit disana arabica dan robusta, karena di mamasa variasi juga, ” terangnya.
Mulyadi mengungkapkan, 60 lembaga tani penerima bantuan bibit kopi di Mamasa telah melalui tahap verifikasi, Kata dia, anggaran pengadaan bibit kopi arabica sebanyak Rp 3 miliar, sedangkan biaya pengadaan bibit kopi robusta sejumlah Rp 1,3 miliar lebih yang bersumber dari APBD Sulbar tahun 2025, ” masih ada beberapa lembaga yang kita cek kelengkapannya, kalau bibit arabica yang terajukan yakni 100 lembaga tani dari 166 lembaga tani diajukan di Sulbar, tahun lalu ada pengadaan bibit kopi juga tapi kegiatannya melalui Balai, Satkernya di Majene, ” ungkapnya.
Selain itu, Mulyadi menuturkan, di wilayah Kecamatan Aralle,Tabulahan dan Mambi di Kabupaten Mamasa rata rata terdapat banyak pohon kakao. ” sementara untuk Kabupaten Polman terbatas untuk perluasaan lahan kopi karena di Polman banyak kakao, karena tanaman kopi paling banyak berada di Desa Kurrak, Tutar, Matangnga dan Kaleok, paling kalau ada sedikit sedikit iya peremajaan lahan, ” paparnya.
Informasi yang dihimpun, pengadaan bibit kopi dan kakao dari Pemprov Sulbar tahun 2025 dilaksanakan melalui e-purchasing atau e-katalog, bibit kopi tersebut didatangkan dari wilayah Sulsel, diantaranya dari Kabupaten Toraja, Enrekang dan lainnya.
Sementara untuk pengadaan pupuk, pihak Pemprov Sulbar bekerjasama dengan pengusaha asal Makassar dan Jeneponto. (Alga)
