POLMAN, POJOKRAKYAT.ID — Proyek pembangunan Hanggar Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, yang menelan anggaran sekitar Rp.3,7 miliar, menjadi sorotan. Pasalnya, proyek tersebut diduga dibangun di atas timbunan sampah plastik di eks Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah pekerja tengah melakukan proses pembesian dan pengecoran di atas lahan bekas timbunan sampah yang didominasi plastik. Bahkan, beberapa galian untuk pondasi ditemukan masih berisi sisa timbunan sampah.
Kondisi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan penurunan tanah (settlement) secara bertahap dalam jangka panjang. Meskipun plastik dikenal sulit terurai, namun material organik yang tercampur di dalamnya berpotensi membusuk dan menyebabkan instabilitas tanah di masa mendatang.
Menanggapi hal itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek pembangunan TPST Paku, Muh Ilyas Gani, memastikan bahwa pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan gambar dan perencanaan teknis konsultan. Ia menyebut material plastik justru memiliki daya tahan lama di dalam tanah.
“Sampah plastik bisa bertahan hingga 400 tahun. Jadi kekuatannya justru lebih bagus karena tidak mudah lapuk di dalam tanah,” jelas Ilyas Gani, Rabu 12/11/2025.
Ia juga menegaskan bahwa proyek tersebut telah mengantongi izin lingkungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Namun, di sisi lain, ditemukan sejumlah pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar keselamatan kerja. Beberapa di antaranya tampak bekerja tanpa sepatu boot, padahal area bekas timbunan sampah berpotensi mengandung pecahan kaca dan limbah berbahaya (B3).
Terkait hal ini, Ilyas menyebut tanggung jawab keselamatan kerja berada di pihak pelaksana, yakni CV Alauddin.
“Untuk pengaman kerja, itu menjadi tanggung jawab pihak pelaksana,” tegasnya.
Selain itu, dalam proyek ini masyarakat Desa Paku tidak dilibatkan dalam proses pengerjaan proyek kontruksi. Menurut Ilyas, masyarakat akan dilibatkan dalam tahap berikutnya.
Proyek pembangunan TPST Paku ini diharapkan dapat menjadi solusi pengelolaan sampah terpadu di Polman.(bdt)











