JAKARTA, POJOKRAKYAT — Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar Andi Afandi Rahman menghadiri kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pelaksanaan Penerbitan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) untuk komoditas Kakao dan Kopi, yang diselenggarakan di Ruang Rapat Direktorat Jenderal Perkebunan, Gedung C Lantai 1, Kementerian Pertanian RI, Jakarta.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman bersama Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Kuntoro Boga Andri, SP, M.Agr, Ph.D, serta para Kepala Dinas Pertanian penerima program STDB Kakao dan Kopi dari 14 Kabupaten/Kota di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Kabupaten Polewali Mandar melalui Distanpan berhasil mencatatkan capaian yang membanggakan. Dari target 600 persil kebun, mampu menerbitkan 614 STDB hasil verifikasi di lapangan. Hanya 1 persil yang tidak lolos karena lokasi kebun berada dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT).
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Polewali mandar melalui Dinas Pertanian dan Pangan dalam mendukung program pemerintah pusat di bidang pendataan, legalisasi, dan penguatan kelembagaan pekebun rakyat, khususnya untuk komoditas unggulan kakao.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar, Andi Afandi Rahman, menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak yang telah berperan dalam pencapaian target STDB, mulai dari petugas lapangan, penyuluh, Badan Pertanahan Nasional, Balai Pemantapan Kawasan Hutan, Pemerintah setempat, hingga pekebun itu sendiri.
> “Kami bersyukur Kabupaten Polewali Mandar mampu melampaui target. Ini menunjukkan bahwa petani kakao kita semakin sadar akan pentingnya legalitas usaha perkebunan melalui STDB. Ke depan, kami akan terus memperkuat pendampingan agar petani dapat mengelola lahannya dengan lebih produktif dan berkelanjutan,” ungkap Andi Afandi Rahman.
Beliau juga menegaskan bahwa program STDB bukan sekadar pendataan, melainkan bagian penting dari transformasi tata kelola perkebunan rakyat menuju sistem yang lebih modern, transparan, dan siap menghadapi tantangan pasar global.
Dengan capaian ini, Kabupaten Polewali Mandar kembali menunjukkan komitmennya sebagai salah satu daerah penghasil kakao unggulan di Sulawesi Barat yang aktif mendukung program nasional dalam membangun perkebunan berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.(bdt)











