POLMAN, POJOKRAKYAT — Geruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Jaringan Oposisi Loyal (JOL) sorot dugaan mapia pajak yang merugikan daerah. Kamis 30 Januari 2025.
Aksi unjukrasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam JOL ini menyoroti tiga hal yang terjadi di Polman yakni dugaan pembiaran eksploitasi anak dibawah umur, realisasi penerimaan parkir yang hanya 30 persen dari Rp. 1 miliar yang ditargetkan 2024 lalu, dan meminta agar Perda nomor 1 tahun 2024 ditegakkan.
Jendral lapangan JOL Lazuardi Arka mengungkapkan di Polman masih dijumpai anak-anak dibawah umur dipekerjakan berjualan krupuk keliling diwaktu malam hari dan di lampu merah padahal dalam Undang-undang sangat jelas apapun alasannya anak tidak dapat di eksploitasi.
“ada indikasi kuat ada kelompok yang mengorganisir anak-anak tersebut dan hasilnya dinikmati orang dibalik layar untuk itu sekiranya DPRD dapat memanggil Dinsos selaku OPD yang menangani,” ujar Lazuardi.
Kemudian JOL juga menyoroti capaian penerimaan retribusi parkir tahun 2024 dimana menurut JOL target penerimaan retribusi parkir tahun 2024 Rp. 1 miliar namun karena terjadi kebocoran sehingga realisasinya hanya Rp. 300 jutaan saja.
“retribusi parkir ini di 2024 harusnya terealisasi harusnya sesuai target Rp. 1 miliar tetapi yang terealisasi hanya Rp. 394 juta,” ungkap Lazuardi Arka.
Yang menjadi tanda tanya adalah kemana sisanya yang 61 persen. Setelah dilakukan uji petik ditahun 2025 ini target PAD dari retribusi parkir ditrget Rp. 5 miliar atau ada peningkatan target puluhan persen.
“ini artinya ada orang yang mencoba memanipulasi data yang mengambil apa yang menjadi hak daerah” tandas Lazuardi.
Menyikapi tuntutan Mahasiswa, Sekertaris Dewan (Sekwan) yang menerima aspirasi mahasiswa. Budi Abdullah menyampaikan permohonan maaf karena tak satupun anggota DPRD hadir menerima aspirasi mahasiswa dikarenakan anggota DPRD Polman tengah reses.
“Anggota DPRD tengah melakukan kunjungan kerja, Saya siap mendegarkan apa yang menjadi aspirasi dan hasilnya nanti akan diundang OPD tehbis untuk memberikan penjelasan pada pertemuan tindak lanjut hari ini.” jelas Sekwan DPRD Polman Budi Abdullah.
Rencananya, RDP tindaklanjut tuntutan JOL akan dilaksanakan pada Senin pekan depan dengan menghadirkan beberapa OPD tehnis yang menjadi tuntutan mahasiswa.
Aksi unjukrasa JOL ini diawali dengan orasi di depan kantor DPRD Polman, aksi mahasiswa yang membakar ban bekas membuat lalulintas terpaksa dialihkan ke jalur alternatif namun beberapa pengendara tampak menerobos kobaran asap ban yang mengepul. (bdt)