POLMAN, POJOKRAKYAT — Korban dugaan penipuan investasi yang dilakukan oleh oknum karyawan BRI Life ungkap dugaan keterlibatan karyawan BRI Polewali Mandar dalam kasus tersebut DPRD Fasilitasi pertemuan korban dengan pihak BRI Polewali dan BRI Life.
Sejumlah korban yang hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) di ruang aspirasi DPRD Polman mengungkapkan bahwa Nella datang menawarkan program dana hold mengaku sebagai karyawan Bank BRI Polewali bukan BRI Life dan rekening yang dibuatkan adalah rekening BRI.
Salah satu korban, H. Bahli mengungkapkan bahwa Nella datang ke tokonya mengenakan seragam BRI life menjanjikan program tersebut dengan ksepakatan untuk Rp. 100 juta setiap bulan saya diberikan keuntungan Rp. 5,4 juta setiap bulannya.
“Saat datang menawarkan produk Hold Nella mengaku sebagai pegawai BRI Polewali,” jelas korban H. Balhis.
Ia mengaku awalnya ia menyetorkan uang Rp. 100 juta kemudian ditambah lagi pada saat setoran kedua sebesar Rp. 50 juta.
Senada, korban lainnya Hj. Fadila menyampaikan, Nella menawarkan 5,4 persen per seratus juta dia datang menawarkan atas nama BRI bukan BRI life dengan dana tunai disetorkan. Ia mengatakan total dana yang ia setorkan untuk program tersebut Rp. 1 Miliar 49 juta.
“Saat ditanyakan BRI di Wono oleh Ibu Kurniawati dibenarkan ada dana saya didalam rekening, saya sempat minta reke ing koran tapi mama saya tidak hadir dan hanya dibenarkan ada dana terblokir 450 juta saat di cek,” jelas Hj. Fadila.
Ia juga menunjukkan bukti rekening yang dicetak di salah satu unit Bank BRI di Polman.
Pimpinan Cabang BRI Polewali Qodrat Rahman Hakim menegaskan bahwa Nella bukan karyawan BRI melainkan karyawan BRI Life. Ia juga menjelaskan bahwa produk yang ditwarkan kepada korban bukan produk Bank BRI.
Ia juga membantah dugaan keterlibatan karyawan BRI Polman. Ia mengaku baru mendapat informasi tersebut sehingga baru akan melakukan investigasi dahulu.
“Kalau keterlibatan saya pastikan tidak ada tapi itu perlu saya pastikan kembali sesuai prosedur kami kami akan investigasi kaitannya dengan keberadaan buku tabungan,” jelasnya.
Ia menjamin BRI akan sangat transparan dan akuntabel dan siapapun petugas yang menerbitkan (red.buku rekening) pasti akan tercatat yang muda-mudahan tidak ada yang terlibat.
Perwakilan BFI Life Nardi mengatakan, Nella sudah dalam pencarian orang, “kita sudah cek kerumah keluarganya infonya yang bersangkutan ada di Kaltim.” terangnya.
Untuk produk dana Hold yang kami punya itu asuransi jiwa bayarnya bulanan bisa tahunan ada buku yang diterbitkan dan apabila tidak ada itu bisa dikatakan ilegal atau penipuan. tambahnya.
Ia juga membenarkan Nella adalah karyawan BRI Life sejak 2016 ia masuk menawarkan asuransi karirnya bagus biasa dapat reward ke luar Negeri.
Anggota Fraksi PAN Anugerah Kurniawan mengatakan harusnya ada tanggungjawab kelembagaan. ia meminta agar para korban mendapatkan solusi atas persoalan yang dialami korban.
Korban lainnya, Saya ditawarkan program BRI Cabang Polewali menggunakan atribut bri datang tanggal 05 November dan transaksi di Desember, saya transaksi pertama 250 juta. Kemudian saya ditwari lagi saya transaksi lahi 500 juta
“Kami percaya karena selama ini BRI kami percaya, yang beraangkutan mengaku diberikan kewenangan menjemput uang,” ujar korban terang Risnawati.
Informasi yang dihimpun korban dugaan penipuan asuransi ini mencapai 35 orang dengan nilai Rp. 9 miliar. Saat ini pihak Kepolisian Polres Polman sudah menangani persoalan ini.
Wakil Ketua DPRD Polman Amiruddin berharap para korban dapat mendapatkan solusi terbaik dan rapa selanjutnya akan dilanjutkan pada Kamis pekan depan karena belum ada kesimpulan pada pertemuan ini.(bdt)