POLMAN, POJOKRAKYAT – Jabatan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Polewali Mandar resmi berganti. Namun di balik pergantian tersebut, masih banyak pekerjaan rumah yang menanti penyelesaian, terutama sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang hingga kini belum tuntas. Kamis 30 Oktober 2025.
Ketua Lembaga Investigasi Negara (LIN) Indra menyampaikan, ada beberapa kasus yang masih menjadi sorotan antara lain dugaan korupsi pengadaan bibit kopi robusta Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, dugaan korupsi di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Palang Merah Indonesia (PMI), proyek feasibilty bandara, dugaan Korupsi pada Bagian umum Setda Polman, dugaan korupsi pengadaan alata kesehatan pada Dinas Kesehatan.
Sejumlah kasus ini disebut masih dalam proses penyelidikan maupun penindakan di lingkungan Kejari Polewali Mandar, termasuk beberapa yang merupakan tindak lanjut dari perintah Kejaksaan Agung.
Masyarakat berharap, Kepala Kejaksaan yang baru dapat menuntaskan berbagai kasus tersebut dengan tegas dan tanpa pandang bulu. Penegakan hukum yang konsisten diyakini akan memberi efek jera dan mencegah terulangnya praktik penyelewengan anggaran di daerah.
“Kasihan rakyat Polman. Kalau satu kasus korupsi saja menilep uang rakyat Rp1 miliar, maka sepuluh kasus berarti Rp10 miliar. Bagaimana daerah ini bisa maju kalau pola pikirnya masih mengambil uang negara?” ujar Ketua LIN Sulbar Indra.
LIN juga berharap Kajari baru bersikap adil dan profesional dalam menangani perkara, serta tidak membeda-bedakan antara pelaku di tingkat bawah dan atas.
“Penegakan hukum jangan tajam ke bawah dan tumpul ke atas.” tambahnya.(bdt)











