POLMAN, POJOK RAKYAT — Audiens dengan Mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Polewali Mandar, Bupati Polman H. Samsul Mahmud sampaikan metode baru mengatasi persoalan sampah dengan cara di bakar menggunakan insenerator. Senin 19 Mei 2025.
Bupati Polman H. Samsul Mahmud menyampaikan persoalan sampah bukan hanya dialami oleh Polman saja tapi ada banyak daerah yang memiliki problem yang sama. Selama ini dengan metode yang dilakukan masih belum mampu menyelesaikan persoalan sampah akan tetapi kondisinya sudah jauh berbeda dari tiga tahun sebelumnya.
“Kita saat ini sedang menyiapkan pengadaan Insenerator yang nantinya akan dapat mengatasi masalah sampah, sampah yang diolah itu sekira 20 ton satu hari dan metode ini banyak digunakan didaerah lain lebih dulu,” jelas H. Samsul Mahmud.
Rencananya, Insenerator ini akan ditempatkan di Kecamatan Binuang Polman. tambahnya.
Aji Assul menjadi metode penanganan sampah menggunakan insenerator ini ramah lingkungan dan lebih cepat mengatasi sampah dan tidak akan menimbulkan bau busuk karena baik sampah kering maupun organik semua bisa dibakar.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang Kebersihan Hajir menyampaikan, Insenerator ini tidak akan menimbulkan limbah, “justru hasil pembakaran atau abunya ini akan dibuat paving blok sehingga tidak ada limbah yang dihasilkan,”jelasnya.
Ia juga menyampaikan, untuk penanganan sampah saat ini yang sedang berjalan yakni di Matappa Wonomulyo dan di Lingkungan Gernas Polewali, dengan adanya dua pengolahan ini sampah di kota sudah bisa diatasi.
Kepala Balitbangren Polman Andi Himawan Jasin menjelaskan, untuk sampah memang tidak bisa diselasaikan dalam waktu singkat akan tetapi dalam kurun waktu tiga bulan ini sudah banyak perubahan tidak adalagi sampah yang berserakan. Kemudian di sektor pelayanan dasar seperti Kesehatan Bupati terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan di RSUD Hj. Andi Depu dan pembenahan drainase sudah direncanakan untuk mengatasi banjir.
“Salah satu sektor yang paling konsen oleh Pak Bupati adalah peningkatan layanan kesehatan khususnya di RSUD Andi Depu,” ujar Andi Himawan.
Sementara itu menilai Pemkab Polman gagal mengatasi sampah selama hampir 100 hari ASSAMI dilantik. PMII Komisariat IAI DDI Polman menyatakan keprihatinan serius terhadap arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menjelang berakhirnya 100 hari kerja Bupati.
“Alih-alih menghadirkan program prioritas yang menyentuh kebutuhan rakyat secara langsung, yang kami saksikan justru adalah dominasi kegiatan seremonial, pencitraan, dan seremoni panggung kekuasaan, yang jauh dari esensi pelayanan publik,” ujar Koordinator Aksi
Lebih mengecewakan lagi, kami telah mengirimkan surat resmi permohonan data dan laporan capaian 100 hari kerja kepada pihak Kantor Bupati, sebagai bentuk iktikad baik untuk melakukan evaluasi berbasis data. Namun hingga saat ini, tidak ada respons maupun itikad baik dari pemerintah daerah untuk membuka informasi tersebut kepada publik. Ini merupakan bentuk nyata pengabaian terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.tambahnya
PMII menilai Bupati lebih sibuk menghadiri acara-acara seremonial, peresmian, dan seremoni panggung politik tanpa disertai dengan langkah konkret dan transparansi terhadap persoalan yang lebih esensial seperti penyelesaian krisis Pengelolaan Sampah
“Sampah masih menjadi persoalan akut, TPS tidak dikelola dengan baik, belum ada kebijakan pengelolaan sampah berbasis lingkungan, dan partisipasi masyarakat belum diberdayakan secara maksimal,” jelas Ali Wardana.
PMII juga menyanpaikan bahwa penanggulangan banjir dalam kawasan perkotaan masih lemah, Wilayah yang rutin terdampak banjir belum menunjukkan adanya program mitigasi yang konkret tidak ada upaya serius dalam membenahi sistem drainase, reboisasi, atau edukasi kebencanaan. Banjir masih menjadi bencana berulang yang menandakan gagalnya perencanaan tata ruang dan lingkungan.
Kemudian persoalan kesehatan dan air bersih, Masih banyak warga di daerah pelosok Polman yang harus menempuh jarak jauh untuk memperoleh layanan kesehatan. Akses air bersih pun belum merata. Fakta ini berbanding terbalik dengan narasi kesejahteraan yang sering digaungkarı oleh pemerintah.
PMII meminta evaluasi terbuka dan transparan atas capaian 100 hari kerja Bupati, penanganan banjir, dan layanan dasar kesehatan dan air bersih serta meminta agar Pemkab memberikan ruang dialog.
Aksi unjukrasa PMII Polman ini berlangsung di gerbang kantor Bupati, Mahasiswa diterima langsung oleh Bupati Polman H. Samsul Mahmud, Pj Sekda Ahmad Saifuddin, Asisten I Agusniah, Kepala Bappeda Himawan Jasin, Kepala Dinas PUPR Husain Ismail, Kepala Dinkes dr Mustaman, Kasatpol PP Arifin Halim dan Kabid Kebersihan Hajir. (bdt)