POLMAN, POJOK RAKYAT — Biaya operasional pengelolaan Breding Center pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Polewali Mandar lebih besar dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan, ternak sapi di UPTD Breding Center berpotensi disalahgunakan. Rabu 02 Juli 2025.
Peternakan sapi di Breding center Kanusuang selama ini didukung anggaran Rp. 25 hingga Rp. 30 jutaan akan tetapi PAD yang dihasilkan dari pengelolaan tersebut hanya Rp. 15 juta dalam setahun.
Data dan Informasi yang diterima menyebutkan bahwa jumlah sapi per 31 Desember 2024 berjumlah 20 ekor senilai Rp. 189 juta yang diperoleh tahun 2010. Hasil pemeriksaan auditor menyebutkan tidak terdapat perubahan jumlah sapi sejak tahun 2010.
Padahal laporan UPTD brading center pada tahun 2017 lalu jumlah sapi yang dipelihara jumlahnya lebih dari 100 ekor namun pengurus barang pada Distanpan Polman tidak pernah mengupdate data jumlah sapi. Demikian juga pada catatan breding center belum lengkap mencatat setiap tahunnya.
“Terdapat berkurangnya jumlah sapi tanpa disertai bukti pendukung seperti berita acara hasil visum kematia, kuitansi penjualan, naskah hibah atau bukti pendukung.” dikutip dari sumber terpercaya.
Sekertaris Distanpan Polman Kaharuddin menyampaikan sebelumnya saat breding center dikelola olehnya jumlah sapi di breding center mencapai ratusan ekor namun saat ini tersisa hanya 20 ekor saja.
Kepala UPTD Breding Center menyampaikan, jumlah sapi di breding center saat ini tersisa 20 ekor saja karena banyak yang mati dan juga dijual untuk menutupi target PAD UPTD Breding Center sebesar Rp. 15 juta.
“Operasional untuk tahun Rp. 25 juta untuk tahun anggaran 2025 dan 2024 jumlahnya tidak jauh berbeda sekira Rp. 25 sampai Rp. 30 jutaan,” jelas Kepala UPTD Breding Center Ahmad.
Ia juga menyampaikan ia mengelola breding center tahun 2017 lalu dengan jumlah sapi mencapai hampir 100 ekor namun akibat kemarau di tahun 2017-2018 banyak yang mati karena sakit mengalami gembung dan dibuatkan berita acara.
Ahmad juga menyampaikan, biaya operasional yang digunakan di breding center untuk membayar biaya rutin seperti listrik mencapai Rp. 500 ribuan perbulan.(bdt)